Waktu berjalan begitu
cepat, tak terasa kini aku sudah menjadi mahasiswa semester 2 Kesehatan
Masyarakat di Universitas Indonesia. Perputaran waktu sudah memasuki bulan
ramadhan , bulan dimana kita harus menahan makan, minum serta nafsu untuk
mendapatkan berkah ramadhan dari-Nya. Ini ramadhan ke-2 yang ku jalani tanpa
didampingi seorang ayah. Ayah yang selalu memanjakan ku saat ramadhan tiba, yang
selalu membangunkan ku untuk makan sahur dan yang selalu membelikan semua
makanan yang ku minta saat waktunya berbuka puasa. Walaupun sudah memasuki
tahun ke-2 kepergian ayah, namun bayang-bayang keberadaannya masih dekat di
depan mata ku . aku merasakan dia masih selalu ada bersama ku. Ramadhan kali
ini ku lalui bersama ibu dan adik ku. Tapi aku merasa tak begitu bersemangat
untuk melewatinya. Kali ini aku bukan hanya kehilang sosok ayah , tapi juga
kehilangan sosok ibu yang selalu memanjakanku. Walaupun aku tak kehilangan
raganya namun aku kehilangan jiwa yang selama ini selalu menyanyangiku.
Ayah,, aku merindukan
mu juga merindukan ibu yang dulu selalu menyayangiku. Kini wanita yang setiap hari bersama ku bukan
lah seorang yang aku kenal . untuk berbicara saja aku tak sanggup karna pasti
selalu di akhiri dengan pertengkaran. Setiap anak yang jauh dari keluarganya
pasti selalu menginginkan untuk pulang jika libur tiba. Tapi aku,, aku lebih
memilih untuk menetap di kota tempat aku belajar, aku merasakan lebih tenang
hidup disana walaupun biaya yang aku keluarkan untuk hidup sehari-hari cukup
besar. Tapi aku lebih memilih itu daripada aku harus mengakhiri semua pembicaraan
dengan pertengkaran yang membuat ku menjadi anak yang durhaka. Apa ini semua
salahku ayah ?? aku hanya menginginkan sosok itu kembali. Aku memang seorang
anak yang mempunyai tempramen yang tinggi. Aku bisa tidak marah di depan semua
teman-teman ku , aku bisa selalu bersabar menghadapi orang yang tak menyukai ku
, tapi mengapa aku tak bisa menahan amarah ketika berhadapan dengan ibu . apa
yang harus aku lakukan ayah ???
Aku ingin jiwa dan raga
mu kembali ayah , tidak hanya dalam setiap mimpi ku , tapi juga dikehidupan
dunia ku, namun itu mustahil karna aku tahu kau lebih bahagia disana :)